Harga emas merangkak naik ke atas level $2700 per troy ons, dan berhasil menyentuh posisi tertinggi dua minggu. Kenaikan harga emas dipicu oleh menguatnya spekulasi bahwa sejumlah bank sentral utama akan menerapkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan melonjaknya permintaan aset safe haven.
Fokus para investor saat ini tertuju pada rilis data inflasi AS, karena berpotensi memperkuat peluang Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada pertemuannya pekan depan. Selain itu, bank sentral utama lainnya, seperti European Central Bank (ECB), Swiss National Bank (SNB), dan Bank of Canada (BoC), juga diprediksi akan menurunkan suku bunga pada pertemuannya pekan ini.
Turut mendongkrak harga emas, China mengumumkan rencananya untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar pada tahun depan. Selain itu, People’s Bank of China (PBoC) kembali membeli emas setelah sempat berhenti selama enam bulan, sehingga membuat harga emas naik lebih lanjut.
Faktor geopolitik juga mendongkrak permintaan aset safe haven seperti emas. Memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah, yang dipicu oleh runtuhnya rezim Suriah serta berlanjutnya serangan udara Israel, kian mendongkrak permintaan emas.