Apa itu Incumbent?
Istilah “Incumbent” merujuk pada individu yang saat ini memegang serangkaian tanggung jawab dalam suatu jabatan di perusahaan atau dalam cabang pemerintahan tertentu. Sebagai Incumbent, orang ini memiliki kewajiban terhadap posisi atau jabatan yang mereka pegang. Semua Incumbent dalam suatu organisasi seperti direktur dan pejabat tercatat dalam sertifikat incumbency. Incumbent juga dapat merujuk pada kewajiban itu sendiri atau pada rasa tanggung jawab yang terkait dengan penyelesaian suatu tugas atau tujuan tertentu.
Memahami Incumbent
Kata “Incumbent” memiliki beberapa arti berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Yang paling umum, istilah ini merujuk pada seseorang yang memegang posisi di suatu jabatan, baik itu sebagai bagian dari perusahaan atau pejabat terpilih. Orang ini memiliki tanggung jawab tertentu yang datang dengan posisi mereka. Pemimpin bisnis seperti CEO (Chief Executive Officer) adalah Incumbent di sebuah perusahaan, sementara seorang senator adalah Incumbent politik.
Istilah “Incumbent” juga dapat digunakan untuk menggambarkan tugas yang harus dilakukan oleh individu tertentu atau kewajiban yang harus dipenuhi. Ini juga dapat merujuk pada perusahaan yang kuat dengan pangsa pasar yang besar dalam industri mereka. Lebih lanjut, istilah Incumbent dapat berhubungan dengan berbagai posisi bisnis dan hubungan.
Seperti yang disebutkan di atas, perusahaan mencantumkan pemimpin mereka dalam sertifikat Incumbent. Pemimpin ini mencakup direktur saat ini, pejabat, dan mungkin juga pemegang saham utama. Sertifikat ini dianggap sebagai tindakan resmi perusahaan seperti laporan tahunan. Dengan demikian, pihak ketiga termasuk pemegang saham dapat mengandalkan bahwa informasi tersebut akurat.
Contoh dari Incumbent
Dalam Bisnis
Seorang Incumbent dalam bisnis umumnya merujuk pada seorang pemimpin dalam industri. Meskipun biasanya merujuk pada seseorang, hal ini tidak selalu demikian. Incumbent juga dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah perusahaan atau produk. Sebuah perusahaan, misalnya, mungkin memiliki pangsa pasar terbesar atau pengaruh lebih besar dalam industri tersebut.
Dengan demikian, Incumbent dalam suatu industri dapat berubah seiring perubahan pasar. Sebagai contoh, produsen Blackberry, Research in Motion, dulunya dianggap sebagai Incumbent di pasar smartphone hingga iPhone dari Apple menggantikannya sebagai Incumbent berdasarkan penjualan global.
Incumbent juga dapat merujuk pada hubungan bisnis, seperti hubungan antara pemasok yang menyediakan bahan kepada bisnis lain. Pemasok yang saat ini digunakan dianggap sebagai Incumbent karena asosiasi pemasok yang memegang posisi tersebut. Jika pemasok baru ingin menggantikan tugas pemasok yang ada, pemasok baru tersebut menjadi penantang terhadap posisi Incumbent yang ada.
Dalam Politik
Saat merujuk pada posisi politik, Incumbent adalah individu yang saat ini memegang jabatan atau posisi tersebut. Meskipun istilah ini berlaku untuk orang yang memegang posisi tersebut setiap saat, istilah ini lebih sering digunakan selama pemilu sebagai cara untuk membedakan dua kandidat, terutama ketika pemegang posisi saat ini mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Orang yang melawan Incumbent sering disebut sebagai penantang.
Memegang posisi Incumbent dapat dianggap menguntungkan tergantung pada sentimen saat ini dari konstituen yang terkait. Jika konstituen merasa kondisi saat ini dapat diterima, mereka mungkin lebih cenderung memilih Incumbent. Jika konstituen tidak setuju dengan situasi yang dihasilkan dari kebijakan atau tindakan Incumbent, mereka mungkin kurang cenderung untuk memilihnya.
Incumbent tidak diwajibkan untuk berusaha mempertahankan posisi yang mereka pegang saat ini, meskipun mereka tetap mempertahankan gelar tersebut hingga hari mereka mengundurkan diri dari jabatan. Jika posisi baru diciptakan dan belum ada yang mengisi posisi tersebut sebelum pemilu pertama, tidak ada Incumbent untuk posisi tersebut.
Pertimbangan Khusus
Beberapa kantor di pemerintah AS memiliki batasan masa jabatan, di mana seorang Incumbent harus mencalonkan diri untuk pemilihan ulang. Beberapa dari kantor ini memiliki batasan masa jabatan seumur hidup, yang berarti setelah masa jabatan penuh tercapai, seseorang tidak dapat mencalonkan diri lagi untuk jabatan tersebut.
Di AS, Presiden memiliki batasan masa jabatan empat tahun, dan mereka dapat dipilih kembali untuk menjabat empat tahun lagi. Seorang Presiden dapat menjabat maksimal delapan tahun dalam seumur hidup.
Anggota Kongres dibagi menjadi senator dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Senator menjabat selama enam tahun dan kemudian harus mencalonkan diri kembali, sementara anggota Dewan menjabat selama dua tahun dan kemudian harus mencalonkan diri lagi. Baik Senat maupun Dewan Perwakilan Rakyat tidak memiliki batasan masa jabatan seumur hidup, yang berarti mereka dapat menjabat berulang kali.
Tujuan dari adanya batasan masa jabatan adalah untuk mencegah satu individu memiliki kontrol yang terlalu lama atas sebuah negara, serta memberikan hak kepada warga negara untuk mengganti kepemimpinan jika mereka sudah tidak puas dengan siapa yang terpilih. Ini adalah poin penting dalam kerangka demokrasi di Amerika Serikat.
Banyak kritik yang mengatakan bahwa wakil pemerintah menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk kampanye pemilihan ulang dan berusaha terpilih kembali, daripada fokus pada tanggung jawab sebenarnya dalam peran tersebut—atau dengan kata lain, bahwa pemilihan ulang mengalihkan waktu dari tanggung jawab. Banyak argumen yang diajukan untuk menyesuaikan batasan masa jabatan, proses pemilihan, dan bagaimana kandidat menerima sumbangan.