Harga emas diperdagangkan di sekitar level $2620 per troy ons pasca data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS dilaporkan lebih rendah dari perkiraan. Alhasil, hal tersebut kembali memicu spekulasi seputar prospek pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve pada tahun depan.
Hal tersebut bertentangan dengan pernyataan The Fed sebelumnya yang mengindikasikan akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya, sehingga membuat harga emas turun ke level terendah dalam sebulan. Akan tetapi, prospek harga emas dalam jangka pendek kemungkinan masih akan dibebani oleh melemahnya permintaan emas fisik dari India. Para pejabat pemerintah India sendiri sebelumnya memperkirakan impor emas India pada bulan Desember kemungkinan akan turun drastis.
Terlepas dari sejumlah sentimen tersebut, harga emas telah naik lebih dari 27% sepanjang perdagangan tahun ini, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 2010. Adapun hal ini dipicu oleh adanya pelonggaran kebijakan moneter di AS, tingginya permintaan aset safe haven, dan berlanjutnya aksi beli yang dilakukan oleh bank sentral di seluruh dunia.
