Harga emas turun tipis ke sekitar level $2650 per troy ons menjelang rilis data ketenagakerjaan AS, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Sementara itu, notulen pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru memperkirakan tingkat inflasi pada tahun ini akan turun, namun memperkirakan risiko kenaikan inflasi masih tetap tinggi, yang sebagian disebabkan oleh kebijakan yang diberlakukan selama pemerintahan Trump. The Fed juga mengindikasikan pihaknya telah mendekati titik untuk memperlambat laju pelonggaran kebijakan moneter, sehingga berpotensi mengurangi daya tarik emas.
Meskipun demikian, harga emas ditopang oleh data ADP Nonfarm Employment Change yang lebih rendah dari ekspektasi investor.
Di tempat terpisah, aliran dana yang masuk melalui ETF emas dilaporkan mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam kurun empat tahun seiring meningkatnya permintaan dari Asia. Aliran dana yang masuk juga dilaporkan terjadi di Amerika Utara, sedangkan aliran dana keluar di Eropa cenderung menyempit, menurut World Gold Council.
Pergerakan harga emas sejauh ini masih sensitif terhadap data ekonomi dan prospek kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral utama, di mana beberapa investor terus memantau perkembangan terbaru untuk mengetahui arah selanjutnya.
