BerandaIstilahIsoquant Curve

Isoquant Curve

Kurva isokuan adalah garis pada grafik yang memetakan semua kombinasi input yang menghasilkan tingkat output tertentu. Grafik tersebut digunakan untuk menggambarkan pengaruh relatif input—paling umum modal dan tenaga kerja—terhadap tingkat output atau produksi yang dapat diperoleh. Kurva isokuan membantu perusahaan dan bisnis dalam melakukan penyesuaian terhadap input untuk mempertahankan produksi dan memaksimalkan laba.

Memahami Isoquant Curve

Kurva isokuan menggambarkan berbagai kombinasi input yang menghasilkan sejumlah output tertentu. Isoquant dikenal sebagai kurva produk yang sama atau kurva indiferens produksi. Kurva ini juga dapat disebut kurva isoproduk. Umumnya, isokuan menunjukkan kombinasi modal dan tenaga kerja, dan tradeoff teknologi antara keduanya: berapa banyak modal yang diperlukan untuk mengganti satu unit tenaga kerja pada titik produksi tertentu untuk menghasilkan output yang sama. Tenaga kerja sering ditempatkan di sepanjang sumbu X grafik isokuan dan modal di sepanjang sumbu Y. Kemiringan kurva isokuan yang tepat pada grafik menunjukkan tingkat di mana input tertentu, baik tenaga kerja maupun modal, dapat digantikan dengan yang lain sambil mempertahankan tingkat output yang sama.

Misalnya, pada grafik di bawah ini, faktor K mewakili modal, dan faktor L mewakili tenaga kerja. Kurva menunjukkan bahwa ketika sebuah perusahaan bergerak turun dari titik (a) ke titik (b) dan menggunakan satu unit tenaga kerja tambahan, perusahaan dapat melepaskan empat unit modal (K) dan tetap pada isokuan yang sama pada titik (b). Jika perusahaan mempekerjakan unit tenaga kerja lain dan bergerak dari titik (b) ke (c), perusahaan dapat mengurangi penggunaan modalnya (K) sebanyak tiga unit tetapi tetap pada isokuan yang sama.

Isoquant Curve vs. Kurva Indiferens

Kurva isokuant dalam arti tertentu merupakan sisi lain dari ukuran ekonomi mikro lainnya, yaitu kurva indiferens. Pemetaan kurva isokuant membahas masalah minimisasi biaya bagi produsen: cara terbaik untuk memproduksi barang. Di sisi lain, kurva indiferens mengukur cara optimal konsumen menggunakan barang. Kurva ini mencoba menganalisis perilaku konsumen dan memetakan permintaan konsumen.

Ketika diplot pada grafik, kurva indiferens menunjukkan kombinasi dua barang (satu pada sumbu Y, yang lain pada sumbu X) yang memberikan kepuasan dan utilitas atau penggunaan yang sama kepada konsumen. Hal ini membuat konsumen menjadi “acuh tak acuh,” dalam arti tidak memiliki preferensi di antara keduanya.

Kurva indiferens mencoba mengidentifikasi pada titik mana seseorang berhenti bersikap acuh tak acuh terhadap kombinasi barang. Katakanlah Mary menyukai apel dan jeruk. Kurva indiferens mungkin menunjukkan bahwa Mary terkadang membeli enam buah setiap minggu, terkadang lima buah apel dan tujuh buah jeruk, dan terkadang delapan buah apel dan empat buah jeruk—semua kombinasi ini cocok untuknya. Namun, perbedaan yang lebih besar antara jumlah buah akan mengubah minat dan pola pembeliannya. Seorang analis akan melihat data ini, dan mencoba mencari tahu alasannya: Apakah karena biaya relatif dari kedua buah tersebut? Fakta bahwa yang satu lebih mudah rusak daripada yang lain?

Sifat Isoquant Curve

Sifat 1: Kurva isokuan memiliki kemiringan ke bawah, atau memiliki kemiringan negatif.

Ini berarti bahwa tingkat produksi yang sama hanya terjadi ketika unit input yang meningkat diimbangi dengan unit faktor input lain yang lebih sedikit. Sifat ini sejalan dengan prinsip tingkat substitusi teknis marjinal (MRTS). Sebagai contoh, tingkat output yang sama dapat dicapai oleh perusahaan ketika input modal meningkat, tetapi input tenaga kerja menurun.

Sifat 2: Kurva isokuan, karena efek MRTS, berbentuk cembung terhadap titik asal. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi dapat saling menggantikan. Namun, peningkatan satu faktor harus tetap digunakan bersamaan dengan penurunan faktor input lainnya.

Sifat 3: Kurva isokuan tidak boleh bersinggungan atau berpotongan satu sama lain.

Kurva yang berpotongan tidak tepat dan menghasilkan hasil yang tidak valid, karena kombinasi faktor umum pada setiap kurva akan menunjukkan tingkat output yang sama, yang tidak mungkin.

Sifat 4: Kurva isokuan di bagian atas grafik menghasilkan output yang lebih tinggi.

Hal ini karena, pada kurva yang lebih tinggi, faktor-faktor produksi lebih banyak digunakan. Baik faktor input modal atau tenaga kerja yang lebih banyak menghasilkan tingkat produksi yang lebih tinggi.

Sifat 5: Kurva isokuan tidak boleh menyentuh sumbu X atau Y pada grafik.

Jika demikian, tingkat substitusi teknis batal, karena akan menunjukkan bahwa satu faktor bertanggung jawab untuk menghasilkan tingkat output tertentu tanpa melibatkan faktor input lainnya.

Sifat 6: Isoquant Curve tidak harus sejajar satu sama lain.

Tingkat substitusi teknis antara faktor-faktor mungkin bervariasi.

Sifat 7: Isoquant Curve berbentuk oval.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan faktor-faktor produksi yang paling efisien.

Cara Menghitung Isoquant

Untuk menghitung isoquant, Anda menggunakan rumus untuk tingkat substitusi teknis marjinal (MRTS):

dimana:

K=Modal

L=Tenaga kerja

MP=Produk marjinal dari setiap input

ΔL/ΔK=Jumlah modal yang dapat dikurangi

ketika tenaga kerja ditingkatkan (biasanya satu unit)

Misalnya, dalam grafik isokuan di mana modal (diwakili dengan K pada sumbu Y dan tenaga kerja (diwakili dengan L) pada sumbu X, kemiringan isokuan, atau MRTS pada satu titik, dihitung sebagai dL/dK.

Kesimpulan

Kurva isokuan adalah garis miring pada grafik yang menunjukkan semua berbagai kombinasi dari dua masukan yang menghasilkan jumlah keluaran yang sama. Ini adalah metrik ekonomi mikro yang digunakan bisnis untuk menyesuaikan jumlah relatif modal dan tenaga kerja yang mereka butuhkan untuk menjaga produksi tetap stabil. Ini juga digunakan untuk menentukan cara memaksimalkan laba dan meminimalkan biaya.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga