BerandaIstilahJakarta Stock Exchange

Jakarta Stock Exchange

Indonesia Stock Exchange (IDX)

Indonesia Stock Exchange (IDX) / Bursa Efek Indonesia (BEI) menangani transaksi sekuritas di negara Indonesia. Tujuan utama BEI adalah menyediakan infrastruktur untuk memungkinkan perdagangan sekuritas yang teratur, wajar, dan efisien. BEI mencatatkan rekor jumlah investor pada tahun 2021 dan memiliki 713 perusahaan yang tercatat pada tahun 2020.

Pengertian Indonesia Stock Exchange (IDX)

Indonesia Stock Exchange (IDX) didirikan melalui penggabungan Jakarta Stock Exchange (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). BEJ merupakan bursa saham pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1912 untuk kepentingan Perusahaan Hindia Timur Belanda. Jakarta Stock Exchange ditutup selama Perang Dunia I dan II. Ketika dibuka kembali pada tahun 1952, satu-satunya sekuritas yang dipertukarkan adalah obligasi pemerintah Indonesia. Bursa tersebut menjadi tidak aktif dari tahun 1956–1977, dan meskipun diaktifkan kembali pada tahun 1977, aktivitas perdagangan tetap lambat, dengan hanya beberapa lusin perusahaan yang terdaftar.

Perubahan regulasi yang diberlakukan antara tahun 1988 dan 1992 meningkatkan aktivitas perdagangan. Bursa tersebut memperkenalkan sistem perdagangan otomatisnya pada tahun 1995 dan mulai menerapkan perdagangan jarak jauh pada tahun 2002. Pada tahun 2007, Jakarta Stock Exchange bergabung dengan Bursa Efek Surabaya untuk membentuk Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Mei 2018, bursa tersebut memperbarui sistem perdagangannya dan membuat pusat data baru.

Pasar berkembang seperti Indonesia memiliki serangkaian risiko tambahan tersendiri bagi investor. Pasar berkembang umumnya tidak memiliki tingkat efisiensi pasar dan standar yang ketat dalam akuntansi dan regulasi sekuritas yang setara dengan negara-negara maju (seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang), tetapi pasar berkembang biasanya memiliki infrastruktur keuangan fisik, termasuk bank, bursa saham, dan mata uang terpadu.

Perkembangan Bursa Efek Indonesia

BEI terus berupaya untuk menjadi bursa efek kelas dunia yang kredibel dan diakui. Dalam laporan tahunannya tahun 2020, capaian utama BEI antara lain:

  • Mencatatkan 51 perusahaan baru, 110,87% lebih tinggi dari target
  • Peringkat ke-7 di dunia untuk jumlah perusahaan baru yang tercatat
  • Peningkatan investor sebesar 56%, tertinggi sejak 2016
  • Mencatat frekuensi perdagangan harian tertinggi dalam sejarah Pasar Modal Indonesia pada 22 Desember 2020

Pada tahun 2020, BEI berhasil mendongkrak jumlah dan partisipasi investor, yang mencetak rekor baru dalam sejarah bursa efek. BEI mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat, termasuk mencatat jumlah perusahaan tercatat terbanyak di ASEAN. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan kelompok 10 negara di Asia Tenggara yang bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan budaya. Selain Indonesia, beberapa negara ASEAN lainnya adalah Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Total perusahaan tercatat mencapai 713 perusahaan pada akhir tahun 2020. Bursa terus berkembang dengan menambah 47 dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) baru dan 51 sekuritas baru. Selain itu, obligasi korporasi dan REIT atau Real Estate Investment Trust (REIT) baru juga telah ditambahkan. REIT mengumpulkan uang investor untuk berinvestasi di properti komersial dan mengumpulkan sewa.

Pada tahun 2020, bursa mengalami peningkatan 73% dalam jumlah investor aktif harian dari tahun 2019, dan mencapai kapitalisasi pasar sebesar Rp 6.970 triliun ($490 miliar) pada tahun 2021.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga