BerandaIstilahJoint Tenants in Common (JTIC)

Joint Tenants in Common (JTIC)

Apa itu Joint Tenants in Common (JTIC)?

Istilah Joint Tenants in Common (JTIC) merujuk pada hubungan hukum di mana dua orang atau lebih memiliki sebuah properti atau aset lain di mana tidak ada hak warisan yang diberikan kepada pemilik akun mana pun. Jika salah satu pemilik meninggal, pemilik yang masih hidup tidak otomatis memperoleh hak dari pemilik yang meninggal. Joint Tenants in Common (JTIC) memberikan kesempatan bagi individu untuk memiliki sebuah properti dan berbagi biaya yang terkait dengannya. 

Memahami Joint Tenants in Common (JTIC)

Dua orang atau lebih yang memiliki aset bersama dapat disebut sebagai Joint Tenants in Common (JTIC). Aset yang dimaksud dapat mencakup properti real estate, rekening bank, rekening pialang, portofolio investasi, atau jenis properti lainnya. Hubungan Joint Tenants in Common (JTIC) dapat dibentuk melalui wasiat yang ditinggalkan oleh pemilik properti sebelumnya kepada ahli warisnya, seperti orang tua yang mewariskan properti mereka kepada empat anak mereka. Orang tua tersebut dapat memberikan alokasi persentase tertentu atau kepemilikan yang setara kepada setiap ahli waris.

Kepemilikan anggota dalam rekening biasanya ditentukan berdasarkan proporsi. Ini berarti setiap individu dalam hubungan tersebut memiliki bagian dari aset yang sesuai dengan kontribusinya—seseorang yang menyumbang 60% memiliki 60% dari aset tersebut. Dalam beberapa kasus, individu dapat memasuki hubungan yang memberi mereka bagian yang setara dari properti. Joint Tenants in Common (JTIC) berhak untuk bersama-sama membagi properti tersebut dan tidak memiliki hak untuk melarang akses satu sama lain terhadapnya. Misalnya, seorang pemilik tidak bisa menghentikan tenant in common lainnya untuk menarik dana atau menjual bagian mereka dari properti tersebut.

Berbeda dengan hubungan hukum lainnya, ketika salah satu pemilik meninggal, pemilik yang masih hidup tidak secara otomatis mewarisi bagian aset mereka. Setiap tenant dalam rekening dapat menentukan bagaimana aset mereka akan dibagikan setelah kematian mereka melalui wasiat tertulis. Bagian aset dari pemilik yang meninggal hanya dapat dipindahkan kepada tenant yang masih hidup jika itu dicantumkan dalam wasiat individu tersebut.

Jenis hubungan ini mungkin terdengar tidak biasa, tetapi umum terjadi ketika dua orang atau lebih ingin memiliki properti tanpa harus menanggung beban finansial sendiri. Dua individu mungkin merasa lebih terjangkau untuk memiliki rumah atau rekening pialang dengan menjadi Joint Tenants in Common (JTIC) dan membagi biaya—harga pembelian, pajak properti, pemeliharaan, biaya pialang, dan pengeluaran lainnya yang terkait dengan aset tersebut.

Pertimbangan Khusus 

Perjanjian untuk menjadi Joint Tenants in Common (JTIC) dapat dibentuk ketika lebih dari satu pihak menyumbangkan dana untuk akuisisi properti. Persentase aset yang masing-masing pihak kontribusikan biasanya menjadi dasar kepemilikan dan bagian mereka. Sebagai contoh, jika satu pihak menyumbangkan 85% dari dana yang dibutuhkan untuk memperoleh properti, maka mereka akan memiliki klaim 85% atas properti tersebut.

Properti yang dimaksud biasanya diperlakukan sebagai satu kesatuan, bukan dibagi di antara Joint Tenants in Common (JTIC). Dengan kata lain, setiap tenant memiliki hak untuk menggunakan seluruh properti—bukan hanya sebagian sesuai dengan ukuran klaim mereka.

Tergantung pada hukum setempat dan jenis akun, setiap tenant mungkin memiliki hak untuk mengakses sumber daya yang terkait dengan properti atau akun bersama tersebut. Ini dapat mencakup penarikan atau bahkan penjualan bagian kepemilikan mereka dalam properti tersebut.

Beberapa negara bagian mengharuskan tanda tangan dari semua pihak yang dapat mengklaim sebagian kepemilikan agar transaksi yang melibatkan akun atau properti Joint Tenants in Common (JTIC) dapat dilakukan. Hal ini akan memaksa semua pihak untuk setuju agar penjualan seluruh properti dapat diselesaikan. Setiap tenant dapat memilih untuk menjual bagian kepemilikan mereka secara individu. Meskipun seorang tenant menjual sebagian dari kepemilikan mereka dalam properti, properti tersebut tetap diperlakukan sebagai satu kesatuan dan tidak dibagi.

Baca Juga