Knowledge process outsourcing (KPO) adalah pengalihdayaan aktivitas bisnis inti yang terkait dengan informasi. KPO melibatkan pengalihdayaan pekerjaan kepada individu yang biasanya memiliki gelar dan keahlian tingkat lanjut di bidang yang terspesialisasi. Pekerjaan yang terkait dengan informasi dapat dilakukan oleh pekerja di perusahaan lain atau oleh anak perusahaan dari organisasi yang sama. Anak perusahaan tersebut mungkin berada di negara yang sama atau di lokasi lepas pantai untuk menghemat biaya atau sumber daya lainnya.
Tujuan Knowledge Process Outsourcing (KPO)
Pengalihdayaan proses pengetahuan adalah alokasi tugas tingkat tinggi yang melibatkan pengetahuan khusus atau pemecahan masalah kepada organisasi luar atau pihak ketiga yang memiliki keahlian subjek tingkat tinggi, yang sering kali berlokasi di wilayah geografis yang berbeda dari perusahaan itu sendiri. KPO berbeda dari pengalihdayaan proses bisnis (BPO), yang melibatkan pengalihdayaan tenaga kerja dan pekerjaan operasional lainnya kepada pihak ketiga untuk menghemat uang. Meskipun KPO merupakan bagian dari BPO, KPO melibatkan pekerjaan yang jauh lebih terspesialisasi, analitis, dan berbasis pengetahuan. Perusahaan yang terlibat dalam KPO berupaya untuk mendapatkan individu yang berpendidikan tinggi dan terampil tanpa harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan dan pengembangan pekerja tersebut guna melaksanakan proyek satu kali atau khusus yang bukan merupakan bagian dari kegiatan rutin. Melalui KPO, perusahaan dapat dengan cepat menambah pakar di bidang tertentu untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan pendapatan atau untuk menyelesaikan tugas khusus yang tidak memerlukan perekrutan internal pakar subjek untuk peran permanen secara penuh waktu.
Jenis Layanan KPO
Beberapa contoh umum domain alih daya KPO meliputi:
- Konsultan keuangan
- Penelitian dan pengembangan (R&D)
- Operasi bisnis (konsultasi manajemen)
- Analisis teknis
- Investasi
- Hukum
- Medis & perawatan kesehatan
- Analisis dan interpretasi data
Alasan untuk Alih Daya Proses Pengetahuan (KPO)
Perusahaan memanfaatkan KPO ketika mereka mencari pengetahuan dan keahlian khusus yang basis pengetahuan atau keterampilannya tidak dapat ditemukan di internal perusahaan. Namun, perusahaan yang terlibat dalam KPO di luar negeri juga biasanya melakukannya untuk mengurangi biaya dengan mempekerjakan pekerja terampil yang memperoleh upah lebih rendah di lokasi lain alih-alih mempekerjakannya secara langsung sebagai karyawan. Idealnya, perusahaan menggunakan KPO untuk mendapatkan tenaga kerja yang sangat terampil dengan biaya yang lebih rendah.
Misalnya, produsen dapat menggunakan bahan baku, menambah nilai pada bahan tersebut melalui berbagai proses, lalu menjual hasilnya sebagai produk akhir. Perusahaan dapat menggunakan KPO untuk menentukan cara meningkatkan efisiensi dalam proses produksinya sehingga dapat memberikan nilai maksimum dengan total biaya serendah mungkin. Hasil KPO juga dapat membantu perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif.
Keuntungan dan Kerugian KPO
KPO dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional atau produksi dengan menciptakan proses baru atau merampingkan efisiensi. KPO mengisi kesenjangan atau kebutuhan akan karyawan yang terampil di bidang tertentu. KPO juga membebaskan staf yang ada, termasuk manajemen, untuk melakukan pekerjaan lain, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Fleksibilitas yang menyertai KPO memungkinkan perusahaan untuk menambah atau mengurangi staf dengan mudah. Misalnya, jika kondisi ekonomi memburuk, perusahaan dapat dengan mudah mengurangi staf KPO-nya untuk memangkas biaya. Sebaliknya, perusahaan dapat dengan cepat merekrut staf khusus untuk meningkatkan laba atau pendapatan. KPO membantu perusahaan menjadi lebih gesit dan beradaptasi dengan perubahan dalam industri dan lanskap kompetitifnya.
Namun, KPO memiliki kelemahan. Privasi kekayaan intelektual dan keamanan bisnis dapat terancam jika informasi rahasia atau hak milik hilang, disalin, atau dibawa ke pesaing. Perusahaan memiliki kontrol yang lebih sedikit atas proses perekrutan pekerja outsourcing. Akibatnya, perusahaan mungkin tidak dapat memastikan karakter karyawan outsourcing atau kualitas pekerjaan mereka.
Penerapan KPO dapat memakan banyak waktu dan sumber daya untuk membangun operasi yang sukses. Selain itu, komunikasi dapat menjadi masalah dan tantangan, karena hambatan hukum, bahasa, dan budaya. Kelemahan lainnya: Karyawan yang ada mungkin merasa terancam oleh perekrutan pekerja outsourcing dan merasa pekerjaan mereka terancam.
Kelebihan
- Dapat menciptakan proses baru atau mengefisienkan efisiensi, sehingga mengurangi biaya
- Membebaskan staf yang ada untuk melakukan pekerjaan lain, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas
- Membantu perusahaan menjadi lebih cekatan dan beradaptasi dengan perubahan industri
- Menghilangkan biaya pelatihan dan pengembangan individu dalam keterampilan khusus
Kekurangan
- Privasi kekayaan intelektual dan keamanan bisnis dapat terganggu
- Memastikan karakter karyawan yang dialihdayakan dan kualitas pekerjaan mereka dapat menjadi hal yang sulit
- Hambatan bahasa, budaya, dan hukum menghadirkan tantangan komunikasi
- Karyawan yang ada mungkin merasa terancam
Kesimpulan
Bagi organisasi yang ingin melakukan alih daya fungsi pengetahuan, seperti layanan penelitian dan pengembangan perangkat lunak, KPO menawarkan berbagai kemampuan. Di antara keuntungan utama layanan ini adalah memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kompetensi inti mereka, sambil melakukan alih daya fungsi yang memerlukan serangkaian keterampilan dan alat khusus untuk digunakan.