Harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) turun ke bawah level $75 per barel. Penurunan ini terjadi di tengah adanya sikap wait and see atas kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik antara Israel dan Iran.
Presiden AS Donald Trump telah mengakhiri pertemuan dengan para penasihat utamanya, namun Gedung Putih belum memberikan sinyal yang jelas terkait apakah AS akan mendukung serangan Israel terhadap program nuklir Iran. Keterlibatan langsung AS dikhawatirkan bisa memperluas konflik dan mengancam infrastruktur energi di kawasan tersebut.
Meskipun mengalami penurunan, harga minyak masih berada di sekitar level tertinggi lima bulan. Kekhawatiran utama para investor saat ini adalah kondisi di Selat Hormuz – jalur penting yang dilalui oleh sekitar seperlima pasokan minyak mentah global. Namun hingga kini, Iran belum menunjukkan tanda-tanda akan mengganggu aktivitas pengiriman minyak melalui jalur tersebut.
Di sisi lain, bank sentral AS (Federal Reserve) baru saja memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya saat ini, namun mengindikasikan akan memangkas suku bunganya hingga dua kali pada sisa tahun ini. Jika terjadi, hal ini berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
