Yen Jepang berhasil menguat ke sekitar level 146 per Dolar AS seiring melemahnya mata uang Dolar AS, yang disebabkan oleh anjloknya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Para investor juga cenderung bersikap hati-hati di tengah memanasnya tensi perdagangan global. Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif sebesar 50% terhadap produk impor dari Brasil mulai 1 Agustus, dengan alasan telah melakukan praktik dagang yang tidak adil.
Di saat yang sama, pembicaraan dagang antara AS dan Jepang mengalami kebuntuan, terutama terkait upaya Jepang dalam melindungi sektor pertaniannya, khususnya beras. Trump baru-baru ini juga memutuskan akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap produk impor dari Jepang, yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Ia menegaskan tidak akan memberikan perpanjangan waktu terhadap kebijakan tersebut.
Menanggapi langkah tersebut, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyebutnya sebagai hal yang “sangat disayangkan”, dan menegaskan kembali komitmen Jepang untuk terus melanjutkan negosiasi demi mencapai hasil yang saling menguntungkan.
Sementara itu, sebuah lembaga kajian ekonomi memperkirakan kebijakan tarif tersebut berpotensi menekan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang sebesar 0.8% pada tahun 2025 dan secara kumulatif sebesar 1.9% hingga tahun 2029.
