Yen Jepang menguat ke sekitar level 146.5 per Dolar AS seiring menguatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunganya lebih lanjut.
Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengindikasikan bahwa kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump tidak menimbulkan kenaikan inflasi. Sementara itu, tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja turut memperkuat pandangan dovish terhadap kebijakan moneter AS.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga memperkuat ekspektasi tersebut dengan menyerukan agar The Fed menurunakn suku bunganya secara bertahap, dan memulainya dengan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Dari Jepang, Bank of Japan (BoJ) menghadapi tekanan untuk mengabaikan indikator inflasi yang terkait dengan permintaan domestik dan pertumbuhan upah, yang selama ini membatasi ruang BoJ dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, juga tetap bersikap hati-hati dengan menyatakan tingkat inflasi inti masih berada di bawah target BoJ yakni 2%.
