Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $63 per barel di tengah adanya kekhawatiran bahwa OPEC+ akan menaikkan produksi minyaknya.
Menurut sebuah laporan, pertemuan OPEC+ yang berlangsung pada pekan ini kemungkinan akan membahas rencana untuk menaikkan produksi minyak. Langkah ini bertujuan untuk merebut kembali pangsa pasar, sekaligus membuka peluang bagi OPEC+ untuk mulai melonggarkan kebijakan pemangkasan produksi sebesar 1.65 juta barel per hari (bph), atau sekitar 1.6% dari total permintaan minyak global.
Sebelumnya, tepatnya antara April hingga September, OPEC+ telah sepakat untuk meningkatkan produksi minyaknya sebesar 2.2 juta bph, ditambah 300 ribu bph khusus untuk Uni Emirat Arab. Namun, realisasi kenaikan produksi minyak tersebut tertahan akibat adanya penyesuaian kelebihan produksi di masa lalu serta adanya keterbatasan dalam hal kapasitas produksi di sebagian negara anggota OPEC+.
Harga minyak juga dibebani oleh sebuah data yang mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik sekitar 600 ribu barel. Angka tersebut bertentangan dengan perkiraan turun sekitar 3.4 juta barel – mengindikasikan melemahnya permintaan sekaligus meningkatnya pasokan minyak. Prospek permintaan minyak kian memburuk setelah sebuah data ekonomi terbaru mengindikasikan aktivitas ekonomi di Amerika Serikat cenderung melambat.