“House poor” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menghabiskan sebagian besar pendapatan totalnya untuk kepemilikan rumah, termasuk pembayaran hipotek, pajak properti, pemeliharaan, dan utilitas. Individu dalam situasi ini kekurangan uang tunai untuk barang-barang yang tidak penting dan cenderung mengalami kesulitan memenuhi kewajiban keuangan lainnya, seperti pembayaran kendaraan. House poor terkadang juga disebut sebagai “house rich, cash poor.”
Memahami House Poor
Orang house poor dapat dianggap sebagai siapa saja yang pengeluaran perumahannya menghabiskan persentase yang sangat besar dari anggaran bulanan mereka. Orang-orang dapat menemukan diri mereka dalam situasi ini karena sejumlah alasan. Dalam beberapa kasus, konsumen mungkin telah meremehkan total biaya mereka. Atau, perubahan pendapatan mungkin menjadi alasan mengapa pengeluaran perumahan menjadi sangat besar.
Membeli rumah adalah bagian dari impian Amerika dan banyak pemilik rumah mengejar kepemilikan rumah karena banyak keuntungan yang ditawarkannya. Melakukan pembayaran untuk kepemilikan properti real estat dapat menjadi investasi yang baik dalam jangka panjang. Meski begitu, hal itu juga dapat berubah menjadi buruk jika Anda mengalami masalah keuangan dan gagal memperhitungkan biaya tak terduga yang sering muncul saat mengambil komitmen sebesar itu. Untuk mencegah kemiskinan karena kekurangan rumah, calon pemilik rumah tidak boleh membiarkan impian mereka mengalahkan mereka. Mereka dapat mulai dengan mempertimbangkan aturan tak tertulis dan pedoman heuristik berikut:
- Satu perkiraan tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan untuk sebuah rumah adalah 2,5 kali total gaji tahunan kotor Anda (meskipun angka ini sering kali harus sedikit lebih tinggi). Tentu, Anda mungkin mendapatkan lebih banyak dalam lima tahun. Namun, Anda mungkin juga mendapati diri Anda kehilangan pekerjaan.
- Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah uang muka, suku bunga hipotek, pajak properti, dll. Oleh karena itu, cara yang lebih tepat untuk menentukan berapa banyak yang harus Anda belanjakan adalah dengan menghitung berapa persen dari pendapatan kotor bulanan Anda yang akan dibelanjakan untuk biaya perumahan. Ini disebut sebagai rasio utang terhadap pendapatan (DTI), atau DTI awal. Aturan praktisnya adalah bahwa angka ini tidak boleh lebih dari 28%.
- Pastikan Anda memilih hipotek yang tepat. Jika Anda tidak ingin terkejut dengan kenaikan pembayaran tak terduga dengan hipotek suku bunga variabel, pilih suku bunga tetap.
- Sisihkan sejumlah uang untuk keadaan tak terduga, seperti biaya pemeliharaan atau perubahan mendadak pada posisi keuangan Anda.
Persyaratan House Poor
Meskipun para ahli mengatakan konsumen harus berencana untuk menghabiskan tidak lebih dari 28% dari pendapatan kotor mereka untuk biaya perumahan, penting untuk mempertimbangkan utang lain yang mungkin Anda miliki. Saat menambahkan biaya ini, para ahli mengatakan rasionya tidak boleh melebihi 36% dari pendapatan kotor bulanan Anda. Perhitungan ini disebut sebagai “DTI back-end.”
Jika seseorang secara signifikan melebihi DTI front-end atau back-end, mereka kemungkinan besar memenuhi syarat sebagai orang miskin rumah.
Metode House Poor
Dalam beberapa kasus, keadaan tak terduga dapat terjadi yang membuat pembayaran perumahan sulit dikelola. Kehilangan pekerjaan atau memiliki anak dapat sepenuhnya mengubah prospek pengeluaran rumah tangga, membuat mereka menjadi orang miskin rumah dengan kesulitan membayar hipotek.
Jika ini terjadi, konsumen mungkin perlu mempertimbangkan beberapa pilihan.
Batasi Pengeluaran Diskresioner
Pertama, jika biaya perumahan tampak sangat besar, mungkin ada beberapa area dalam anggaran yang dapat Anda kurangi pengeluarannya. Mungkin membatalkan liburan atau menukar mobil dengan kendaraan dengan pembayaran yang lebih rendah dapat membantu.
Ambil Pekerjaan Lain
Jika tampaknya pengeluaran telah melampaui anggaran, banyak konsumen akan bersedia mengambil pekerjaan kedua atau pekerjaan sampingan yang dapat membantu membayar tagihan perumahan.
Ambil Tabungan
Saat membeli rumah, investor harus memulai rekening tabungan. Menabung sedikit setiap bulan untuk hal-hal yang tidak terduga, seperti perawatan dan perbaikan rumah, dapat membuat perbedaan besar, terutama ketika seseorang merasa kekurangan uang.
Jual
Jika tidak ada satu pun dari opsi ini yang tampak memungkinkan, konsumen selalu memiliki opsi untuk menjual rumah mereka. Menjual dapat memungkinkan Anda pindah ke lingkungan yang lebih murah atau menemukan rumah sewa dengan pembayaran yang lebih rendah. Meskipun menjual mungkin bukan pilihan yang paling menguntungkan bagi Anda, hal itu memungkinkan Anda memperoleh dana yang Anda butuhkan dan berpotensi menabung untuk membeli rumah baru di masa mendatang.
Kesimpulan
House Poor berarti menghabiskan sejumlah besar pendapatan bulanan untuk biaya terkait kepemilikan rumah. Untuk menghitung keterjangkauan hipotek, beberapa ahli menyarankan untuk tidak membelanjakan lebih dari 28% dari pendapatan kotor bulanan Anda untuk biaya perumahan dan tidak lebih dari 36% untuk total utang. Jika hal ini tidak memungkinkan, ada juga pilihan lain untuk menutupi biaya tambahan, seperti mendapatkan pekerjaan kedua, menggunakan tabungan, atau bahkan menjual properti.