Yen Jepang melemah ke sekitar level 150,5 per Dolar AS setelah Sanae Taichi, yang merupakan seorang politisi berhaluan fiskal longgar dan pendukung stimulus, memenangkan pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), sehingga membuka jalan baginya untuk menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya.
Kemenangan Takaichi memicu spekulasi bahwa Jepang akan menerapkan kebijakan fiskal longgar berskala besar serta kembali menerapkan pelonggaran kebijakan moneter.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda pada hari Jumat (3 Oktober) kemarin menegaskan bahwa BoJ akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut jika pertumbuhan ekonomi dan inflasi bergerak sesuai proyeksi. Ueda juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif impor Amerika Serikat telah menekan laba para eksportir Jepang, terutama di sektor otomotif, namun dampaknya terhadap investasi, lapangan kerja, dan upah masih terbatas.
Dari sisi data ekonomi, pengeluaran rumah tangga di Jepang pada bulan Agustus naik 2,3% – lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan merupakan kenaikan tertinggi dalam kurun tiga bulan terakhir. Kenaikan ini ditopang oleh kebijakan pemerintah untuk meredam tekanan biaya hidup dan mengimbangi dampak negatif dari kebijakan tarif AS.


