Yen Jepang melemah ke atas level 152 per Dolar AS pasca data upah Jepang yang lebih rendah dari perkiraan menimbulkan keraguan atas prospek kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ).
Menurut data terbaru, pertumbuhan upah riil di Jepang pada bulan Agustus turun 1,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Ini adalah penurunan kedelapan berturut-turut, lantaran kenaikan inflasi terus melampaui kenaikan gaji.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda sebelumnya menyatakan BoJ akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut jika kondisi ekonomi dan inflasi bergerak sesuai dengan proyeksi. Namun, ia juga mengingatkan adanya risiko dari kebijakan tarif Amerika Serikat yang berpotensi memengaruhi ekonomi Jepang.
Di sisi lain, para investor juga mencermati perkembangan politik di Jepang setelah Sane Takaichi – pendukung kebijakan fiskal ekspansif “Abenomics”, memenangkan pemilihan untuk menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya. Kemenangannya juga memicu spekulasi bahwa Jepang akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif berskala besar dan kembali melonggarkan kebijakan moneternya.
