Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 152,5 per Dolar AS di tengah meningkatnya ketidakpastian politik dan mengecewakannya data ekonomi terbaru Jepang.
Sanae Takaichi, yang dikenal sebagai pendukung kuat kebijakan stimulus Abenomics, berhasil memenangkan pemilihan ketua partai. Kemenangan ini membuka jalan baginya untuk menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya. Alhasil, para investor menilai bahwa pemerintahan di bawah Takaichi akan meningkatkan belanja fiskal dan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
Sementara itu, pertumbuhan upah riil di Jepang tercatat turun 1,4% – penurunan ke delapan secara berturut-turut. Kondisi ini menunjukkan bahwa inflasi masih melampaui pertumbuhan upah para pekerja.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda sebelumnya menyatakan bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga apabila kondisi ekonomi dan inflasi bergerak sesuai dengan perkiraan. Namun, ia juga menyoroti adanya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, para investor akan menantikan rilis data PPI Jepang yang akan dirilis pada hari Jumat besok untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter BoJ ke depan.
