BerandaAkademiMemahami Channel dalam Analisis Teknikal

Memahami Channel dalam Analisis Teknikal

Space Available
Hubungi kami untuk informasi kerja sama

Kalau sebelumnya kamu sudah kenal dengan trendline, kali ini kita akan melangkah lebih jauh dengan salah satu pengembangannya, yaitu channel. Alat analisis ini sebenarnya masih satu keluarga dengan trendline, hanya saja penerapannya lebih luas dan bisa memberikan gambaran area potensial untuk melakukan buy maupun sell. Supaya lebih mudah, kita akan bahas secara bertahap beserta contoh-contohnya.

Apa Itu Channel?

Apa itu Channel?

Secara sederhana, channel terbentuk dari dua garis sejajar. Garis pertama adalah trendline utama yang mengikuti arah tren, sedangkan garis kedua merupakan duplikasinya yang ditempatkan sejajar untuk menghubungkan titik-titik harga yang berlawanan. Misalnya, kalau tren sedang naik (uptrend), kita mulai dengan menggambar trendline yang menghubungkan titik-titik lembah. Setelah itu, tarik garis sejajar yang menghubungkan puncak-puncak harga. Dari sini, lahirlah sebuah up channel atau biasa juga disebut ascending channel.

Untuk tren turun (downtrend), prosesnya hampir sama. Pertama-tama, buat dulu trendline yang menyatukan minimal dua puncak harga. Lalu tarik garis sejajar yang melewati dua lembah di bawahnya. Kombinasi dua garis ini membentuk down channel atau descending channel. Jadi, intinya channel hanyalah perluasan dari trendline yang dibuat ganda.

Fungsi Channel

Walau terlihat sederhana, channel sangat bermanfaat sebagai acuan support dan resistance. Garis bagian bawah channel berperan sebagai support, sedangkan garis bagian atas berperan sebagai resistance. Dengan kata lain, channel memberikan batasan area pergerakan harga.

Ketika harga mendekati garis support, trader biasanya mencari sinyal tambahan—misalnya pola candlestick bullish—untuk membuka posisi buy dengan target ke arah resistance. Sebaliknya, kalau harga sudah berada dekat resistance, kamu bisa mencari konfirmasi sinyal bearish untuk melakukan sell dengan target kembali ke support.

Namun, tentu saja ini bukan aturan mutlak. Jika harga tiba-tiba menembus support atau resistance, itu tanda bahwa skenario channel bisa saja gagal. Dalam kondisi seperti ini, keputusan harus disesuaikan dengan situasi pasar yang sedang berkembang.

Sideways Channel

Tidak semua kondisi pasar menampilkan tren naik atau turun yang jelas. Ada kalanya harga justru bergerak mendatar atau sideways. Dalam keadaan ini, channel yang bisa digambar bukan ascending atau descending, melainkan sideways channel atau disebut juga ranging channel.

Bentuknya lurus horizontal, di mana garis atas tetap menjadi resistance dan garis bawah menjadi support. Meskipun harganya tidak bergerak naik-turun secara tajam, sideways channel tetap berguna untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka pendek.

Signal Forex Akurat

Baca Juga