Dolar Australia diperdagangkan di bawah level $0.65 pasca data ketenagakerjaan Australia membukukan hasil yang beragam.
Menurut data terbaru, tingkat pengangguran di Australia bertahan di angka 4.1% selama tiga bulan berturut-turut, atau sejalan dengan ekspektasi pasar.
Di sisi lain, perubahan jumlah warga Australia yang bekerja hanya naik 15,900, atau lebih rendah dari perkiraan naik 25,000.
Terlepas dari hasil data tersebut, pengaruhnya terhadap prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) cenderung rendah.
Gubernur RBA Michele Bullock baru-baru ini kembali menegaskan bahwa tingkat suku bunga cukup ketat dan akan tetap bertahan di angka saat ini hingga bank sentral yakin bahwa tingkat inflasi terkendali.
Secara eksternal, Aussie tertekan oleh terus menguatnya mata uang Dolar AS, yang dipicu oleh sentimen “Trump Trades”, meskipun terdapat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya secara bertahap.