Dolar Australia melemah ke bawah level $0.665 setelah Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Andrew Hauser, memperingatkan RBA agar tidak menetapkan kebijakan moneter hanya berdasarkan satu data inflasi. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa data inflasi Q2, yang akan dirilis pada akhir Juli, akan memberikan gambaran yang lebih baik bagi RBA.
Pernyataan tersebut disampaikan beberapa hari setelah data CPI Bulanan Australia naik ke angka 4%, atau lebih tinggi dari ekspektasi pasar yakni 3.8%.
Para investor saat ini memperkirakan peluang RBA menaikkan suku bunganya pada bulan Agustus adalah sekitar 33%, dan memperkirakan RBA tidak akan menurunkan suku bunganya pada tahun ini.
Tidak hanya itu, Aussie juga tertekan oleh menguatnya Dolar AS dan imbal hasil Treasury menjelang rilis data PCE AS pada malam hari ini.
Sementara itu, pasar cenderung tidak bereaksi atas debat Calon Presiden AS yang pertama antara Donald Trump dan Joe Biden.
