Dolar Australia naik ke atas level $0.655 menjelang rilis data inflasi Australia, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk terkait arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA) di masa mendatang.
Para investor memperkirakan tingkat inflasi di Australia pada Q2 2024 masih akan naik, sedangkan tingkat inflasi inti diperkirakan akan stagnan di angka 4%.
Di tengah masih tingginya tingkat inflasi di Australia, para investor memperkirakan peluang RBA kembali menaikkan suku bunganya pada bulan Agustus adalah sekitar 20%.
Pada pekan ini, para investor juga tengah berspekulasi mengenai potensi Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunganya, sedangkan Federal Reserve dan Bank of England (BoE) diprediksi akan membuka kemungkinan untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Sementara itu, Aussie telah melemah lebih dari 3% sepanjang dua pekan terakhir di tengah adanya aksi jual di bursa saham global, berkurangnya posisi carry trade mata uang Yen dan suramnya prospek ekonomi China, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Australia.