Dolar Australia menguat ke atas level $0.66, ditopang oleh sikap hawkish Reserve Bank of Australia (RBA) dan adanya optimisme seputar stimulus di China.
Pada perdagangan hari Rabu (6 November) kemarin, Aussie sempat melemah hingga 1.9%, tertekan oleh menguatnya mata uang Dolar AS pasca Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan Presiden AS.
Menurut RBA, dampak kemenangan Trump terhadap ekonomi Australia sangat tidak pasti, dan bank sentral tengah menunggu respon China terhadap potensi perubahan kebijakan.
Pada pekan ini, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya saat ini, dan mengindikasikan bahwa kebijakan moneternya kemungkinan akan tetap ketat.
Para investor saat ini berspekulasi bahwa China akan mengucurkan lebih banyak stimulus guna menangkal ancaman tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump.
Sementara itu, data perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan kian memperkuat optimisme seputar pemulihan ekonomi di negeri tirai bambu tersebut.
