Harga emas melonjak tajam ke atas level $3420 per troy ons, yang merupakan level tertingginya dalam kurun dua bulan. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah memanasnya tensi geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
Lonjakan harga emas terjadi setelah Israel melancarkan serangan preemptif terhadap Iran, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan program nuklir Iran, meskipun ia mengakui bahwa Teheran masih memiliki kemampuan untuk menyerang Israel.
Permintaan terhadap aset safe haven seperti emas juga ditopang oleh meningkatnya ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif secara sepihak untuk menekan mitra dagang AS, meskipun Menteri Keuangan, Scott Bessent, mengatakan bahwa jeda tarif selama 90 hari saat ini bisa saja diperpanjang.
Dari sisi ekonomi, data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunganya pada tahun ini. Hal ini menjadi katalis positif lebih lanjut bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.