Harga emas diperdagangkan di sekitar level $2920 per troy ons setelah dibayangi aksi profit taking pada perdagangan hari sebelumnya.
Namun, harga emas masih berada dalam tren bullish di tengah adanya kekhawatiran atas rencana tarif dan kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump.
Pada hari Selasa (25 Februari) kemarin, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk mempertimbangkan tarif atas impor tembaga, setelah sebelumnya mengkonfirmasi kebijakan tarif untuk produk impor dari Kanada dan Meksiko.
Harga emas juga ditopang oleh exchange traded funds (ETF) emas, di mana dana yang masuk ke ETF tersebut pada pekan lalu mencapai level tertinggi sejak tahun 2022.
Sementara itu, turut menopang harga emas, data ekonomi terbaru AS yang membukukan hasil mengecewakan kembali menimbulkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya hingga dua kali sepanjang sisa tahun ini.
Namun, risiko inflasi yang diakibatkan oleh kebijakan tarif Trump berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.
Di tempat terpisah, impor emas China melalui Hong Kong dilaporkan turun sekitar 44.8%, dan menyentuh level terendah sejak April 2022.
