Harga emas melanjutkan tren positifnya hingga menyentuh level $4150 per troy ons. Kenaikan ini terjadi setelah data ekonomi terbaru Amerika Serikat memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan Desember mendatang.
Data ekonomi terbaru mengindikasikan adanya perlambatan dalam hal aktivitas konsumsi di AS. Penjualan ritel dilaporkan hanya tumbuh 0,2%, atau jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Di sisi lain, data harga produsen mengindikasikan tingkat inflasi masih berada dalam batas yang sesuai dengan perkiraan investor. Kondisi ini sejalan dengan pernyataan sejumlah pejabat The Fed yang belakangan mendukung pelonggaran kebijakan moneter, terutama di tengah melemahnya pasar tenaga kerja.
Para investor saat ini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Desember adalah sekitar 80% – melonjak dari sekitar 50% pada pekan sebelumnya.
Meski demikian, kenaikan harga emas sejauh ini tertahan oleh tensi geopolitik yang mulai mereda. Pejabat Ukraina dilaporkan telah menyepakati sebuah proposal untuk mengakhiri konflik dengan Ukraina, sehingga mengurangi permintaan aset safe haven seperti emas.
