Harga emas naik ke atas level $2630 per troy ons di tengah rendahnya volume perdagangan di pasar keuangan. Para investor cenderung bersikap hati-hati, dan terus memantau perkembangan ekonomi AS menjelang dimulainya pemerintahan Trump. Selain itu, para investor juga terus mencermati prospek kebijakan moneter Federal Reserve, terutama pasca AS merilis beberapa data ekonomi terbarunya.
Data PCE terbaru, yang naik secara moderat, telah menimbulkan keraguan bahwa The Fed akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya pada tahun depan. Sebaliknya, data tersebut menimbulkan spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya lebih lanjut.
Meskipun harga emas sempat turun, penurunannya masih relatif terbatas dan ditopang oleh memanasnya tensi geopolitik, termasuk konflik antara Rusia dan Ukraina yang berlarut-larut serta meningkatnya ketidakstabilan politik di Timur Tengah.
Untuk perdagangan tahun ini, harga emas telah naik 27%, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 2010. Kenaikan ini dipicu oleh adanya aksi beli yang dilakukan oleh bank sentral, memanasnya tensi geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral utama.