Harga emas kembali naik dan saat ini diperdagangkan di sekitar level $2660 per troy ons, ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven dan adanya optimisme bahwa bank sentral akan melanjutkan aksi beli emas.
Meningkatnya tensi geopolitik sejauh ini telah menjadi katalis positif untuk emas. Terbaru, Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Kyiv, sementara Israel melancarkan serangan ke Gaza. Di saat yang sama, World Gold Council (WGC) memperkirakan sejumlah bank sentral utama akan terus melakukan aksi beli emas hingga 12 bulan ke depan.
Dari sisi ekonomi, data ekonomi AS yang dirilis pada hari Kamis (2 Januari) kemarin mengungkapkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level terendah delapan bulan – mengindikasikan kuatnya pasar tenaga kerja AS. Kondisi ini sejalan dengan sikap Federal Reserve, yang memilih untuk lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya pada tahun ini.
Sementara itu, para investor juga terus mempertimbangkan impilikasi dari masa kepresidenan Donald Trump yang kedua dan mencermati upaya China dalam mendongkrak perekonomiannya.