Euro naik tipis ke sekitar level $1.05, namun masih diperdagangkan di sekitar posisi terendah dua tahun.
Euro baru-baru ini tertekan oleh adanya ketidakpastian politik di Zona Euro, meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi, dan ekspektasi bahwa ECB akan melanjutkan program pelonggaran kebijakan moneternya.
Di Perancis, pemerintah runtuh setelah anggota parlemen sayap kanan dan sayap kiri bersatu untuk meloloskan mosi tidak percaya.
Di Jerman, pemilu akan dilakukan lebih cepat yakni bulan Februari.
Sementara itu, prospek ekonomi Zona Euro terus dibayangi sentimen negatif, di mana data PMI terbaru mengindikasikan aktivitas bisnis di sektor swasta mengalami kontraksi.
Prospek ekonomi Zona Euro kian suram setelah Presiden ECB Christine Lagarde baru-baru ini memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Zona Euro pada beberapa bulan mendatang kemungkinan akan melemah.
Di tengah adanya sentimen negatif tersebut, para investor memperkirakan ECB akan kembali menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps pada pertemuan pekan depan.
