Dalam keuangan, istilah jitney merujuk pada pialang yang tidak memiliki akses langsung ke bursa dan karenanya bergantung pada pialang lain yang memiliki akses ke bursa untuk mengeksekusi perdagangan mereka.
Istilah ini juga dapat digunakan untuk merujuk pada jenis manipulasi pasar di mana pialang memperdagangkan sekuritas secara bergantian satu sama lain untuk memperoleh komisi dan secara artifisial menghasilkan kesan volume perdagangan yang tinggi.
Pengertian Jitney
Tergantung pada konteksnya, istilah jitney dapat memiliki konotasi netral atau negatif. Pada contoh pertama—seorang pialang yang bergantung pada pialang lain untuk mengeksekusi transaksi—tidak ada yang tidak diinginkan yang terjadi.
Namun, beberapa pialang diketahui berkolusi satu sama lain untuk secara curang menghasilkan pendapatan komisi atau menyesatkan peserta pasar lain agar melebih-lebihkan tingkat minat pasar terhadap sekuritas tertentu. Hal ini dilakukan dengan berulang kali membeli dan menjual sekuritas tertentu antara satu atau lebih pialang, sehingga menghasilkan peningkatan volume transaksi.
Bergantung pada sifat skema, teknik ini—yang juga dikenal sebagai perdagangan melingkar, perputaran akun, atau “permainan jitney”—dapat digunakan untuk menghasilkan komisi, menaikkan harga pasar sekuritas, atau memulai aksi jual oleh investor lain. Sering kali, skema ini berpusat pada sekuritas dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang sangat tipis, seperti yang disebut saham penny. Selain ilegal, praktik ini dapat dimengerti tidak disukai oleh klien dan investor lain, yang karenanya dapat memberi istilah jitney konotasi negatif terlepas dari makna kontekstualnya.
Contoh Jitney di Dunia Nyata
XYZ Corporation adalah perusahaan pialang dengan akses langsung ke bursa utama. Untuk menghasilkan bisnis tambahan, mereka terkadang melakukan perdagangan atas nama klien jitney, ABC Financial.
Meskipun transaksi ini diizinkan dengan sendirinya, kedua perusahaan ini terkadang juga terlibat dalam praktik yang lebih meragukan. Misalnya, XYZ dan ABC terkadang melakukan transaksi berulang antara kedua perusahaan mereka untuk mendapatkan pendapatan komisi tambahan bagi diri mereka sendiri. Secara efektif, praktik ini terdiri dari pencurian dari klien mereka.
Praktik lain yang terkadang dilakukan oleh firma-firma tersebut termasuk membeli dan menjual sekuritas yang jarang diperdagangkan, seperti saham penny, dengan berulang kali membeli dan menjual saham mereka satu sama lain dengan harga yang terus meningkat. Jika likuiditas dalam saham tersebut cukup kecil, pelaku pasar lainnya mungkin tertipu untuk percaya bahwa kenaikan harga saham tersebut menunjukkan minat pasar yang sebenarnya, sehingga menarik pembeli luar. XYZ dan ABC kemudian akan menjual saham mereka kepada pembeli baru tersebut, dan mengantongi keuntungan.
Dalam kasus lain, kedua firma tersebut akan melakukan skema serupa tetapi dengan arah yang berlawanan. Alih-alih bertransaksi dengan harga yang terus meningkat, mereka akan melakukannya dengan harga yang terus menurun. Tujuan dalam transaksi ini adalah untuk menakut-nakuti pemilik sekuritas lainnya agar menjual saham mereka, sehingga memberi XYZ dan ABC kesempatan untuk membeli sejumlah besar saham dengan harga yang sangat rendah. Praktik yang disebut “permainan jitney” ini sama dengan manipulasi pasar, dan dilarang berdasarkan hukum dan peraturan Amerika Serikat.