Harga minyak mentah WTI bertahan di bawah level $72 per barel pasca data persediaan minyak mentah AS berhasil meredam kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik di Timur Tengah.
Menurut data yang dirilis oleh EIA pada hari Rabu (10 Januari) kemarin, persediaan minyak mentah AS naik 1.338 juta barel pada pekan lalu, atau bertentangan dengan ekspektasi turun 675,000 barel.
Data tersebut juga bertentangan dengan data lainnya yang mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah turun 5.2 juta barel.
Sementara itu, para investor terus memantau situasi geopolitik di Timur Tengah, di mana serangan Houthi terhadap sejumlah kapal yang melintas di Laut Merah membuat aliran minyak yang melewati wilayah tersebut turun secara signifikan.
Di tempat terpisah, ladang minyak Sharara Libya berhenti beroperasi akibat adanya sebuah aksi protes, sehingga membuat produksi minyak Libya turun sekitar 300,000 barel per hari.