BerandaIstilahBuyer’s Market

Buyer’s Market

Buyer’s Market mengacu pada situasi di mana perubahan pada kondisi ekonomi yang mendasari yang membentuk penawaran dan permintaan berarti bahwa pembeli memiliki keunggulan dibandingkan penjual dalam negosiasi harga.

Memahami Buyer’s Market

Buyer’s Market berasal dari perubahan kondisi pasar yang menguntungkan pembeli dibandingkan penjual. Apa pun yang meningkatkan urgensi penjual untuk menjual atau mengurangi urgensi pembeli untuk membeli akan cenderung menciptakan Buyer’s Market. Dalam teori ekonomi, hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum penawaran dan permintaan, yang menyatakan bahwa peningkatan penawaran di tengah permintaan yang konstan atau penurunan permintaan dengan penawaran yang konstan akan memberikan tekanan ke bawah pada harga. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan penawaran antara lain masuknya penjual baru ke dalam suatu pasar, penurunan permintaan atas alternatif penggunaan barang, atau perbaikan teknologi yang menurunkan biaya produksi. Sementara itu, faktor-faktor yang dapat menurunkan permintaan termasuk keluarnya pembeli dari pasar, perubahan preferensi konsumen, atau meningkatnya ketersediaan barang pengganti. Dengan mengubah bentuk penawaran dan permintaan sedemikian rupa sehingga mengimplikasikan harga keseimbangan pasar yang lebih rendah, faktor-faktor ini dapat menciptakan keuntungan bagi pembeli untuk bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. Istilah “Buyer’s Market” biasanya digunakan untuk menggambarkan pasar real estat, tetapi istilah ini berlaku untuk semua jenis pasar yang memiliki lebih banyak produk yang tersedia daripada orang yang ingin membelinya. Kebalikan dari Buyer’s Market adalah pasar penjual, situasi di mana perubahan pada faktor-faktor yang mendorong penawaran dan permintaan memberikan keuntungan bagi penjual dibandingkan pembeli dalam negosiasi harga.

Karakteristik Buyer’s Market

Di Buyer’s Market real estat, rumah cenderung dijual dengan harga lebih murah dan berada di pasar untuk jangka waktu yang lebih lama sebelum menerima penawaran. Lebih banyak persaingan di pasar terjadi di antara penjual, yang sering kali harus terlibat dalam perang harga untuk menarik pembeli agar mengajukan penawaran pada rumah mereka. Sebaliknya, pasar penjual ditandai dengan harga yang lebih tinggi dan waktu penjualan yang lebih singkat. Alih-alih penjual bersaing untuk menarik pembeli, para pembeli bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pasokan rumah yang terbatas. Akibatnya, perang penawaran antara pembeli sering terjadi di pasar penjual, yang mengakibatkan rumah dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang tertera.

Contoh Buyer’s Market

Selama gelembung perumahan di awal hingga pertengahan tahun 2000-an, pasar real estat dianggap sebagai pasar penjual. Properti sangat diminati dan kemungkinan besar akan terjual, meskipun harganya terlalu mahal atau kondisinya buruk. Dalam banyak kasus, sebuah rumah akan menerima banyak penawaran dan harganya akan ditawar di atas harga permintaan awal penjual. Jatuhnya pasar perumahan selanjutnya menciptakan Buyer’s Market di mana penjual harus bekerja lebih keras untuk menarik minat pada properti mereka. Pembeli mengharapkan rumah dalam kondisi sangat baik atau dengan harga diskon, dan sering kali bisa mendapatkan kesepakatan pembelian dengan harga lebih murah dari harga yang diminta penjual.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya