Harga minyak mentah WTI bertahan di atas level $81 per barel di tengah tingginya permintaan minyak dari AS dan positifnya prospek konsumsi minyak global pada tahun ini.
Menurut data terbaru EIA, persediaan minyak mentah AS turun 1.536 juta barel pada pekan lalu, atau bertentangan dengan perkiraan naik 1.338 juta barel.
Di tempat terpisah, IEA juga menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2024 menjadi 1.3 juta barel per hari, dan merevisi proyeksi pasokan menjadi defisit.
Selain kedua sentimen di atas, harga minyak turut ditopang oleh serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia, sehingga mengakibatkan kilang minyak terbesar Rosneft terbakar.
Di saat yang sama, belum meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah dan keputusan OPEC+ untuk memperpanjang kebijakan pemangkasan produksinya terus menopang harga minyak.