Harga minyak mentah WTI melonjak ke atas level $63 per barel menyusul adanya laporan bahwa Israel tengah merencanakan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Meskipun keputusan tersebut masih belum final, berita tersebut telah menimbulkan kekhawatiran seputar prospek pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah.
Di saat yang sama, para investor juga tengah mengkhawatirkan kemungkinan bahwa Iran akan membalas serangan tersebut dengan menutup Selat Hormuz. Selat ini merupakan rute ekspor bagi sejumlah produsen besar di wilayah Teluk Arab seperti Arab Saudi, Kuwait, Irak, dan Uni Emirat Arab.
Turut menambah kekhawatiran investor adalah adanya ketidakpastian seputar negosiasi gencatan senjata antara Amerika Serikat dan Rusia terkait konflik di Uraina.
Di sisi lain, beberapa kekhawatiran tersebut diredam oleh data dari American Petroleum Institute (API), yang melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik sekitar 2.5 juta barel. Angka tersebut lebih rendah dari pekan sebelumnya yaitu naik 4.3 juta barel, dan bertentangan dengan perkiraan turun 1.9 juta barel.