Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $69.7 per barel di tengah anjloknya persediaan minyak mentah AS.
Menurut EIA, persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 4.5 juta barel, atau jauh lebih tinggi dari perkiraan turun 1.4 juta barel.
Penurunan harga minyak juga terjadi di tengah kian memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah, yang dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Dari sisi permintaan, stimulus moneter yang diberikan oleh bank sentral China baru-baru ini gagal mendongkrak harga minyak.
Selain itu, sejumlah faksi yang berseteru di Libya telah sepakat untuk menunjuk seorang Gubernur bank sentral, sehingga berpotensi meredakan krisis pendapatan minyak dan memulihkan ekspor minyak Libya.
Sementara itu, badai yang mengancam Pantai Teluk AS dilaporkan telah bergeser ke arah Florida, sekaligus menjauh dari wilayah penghasil minyak dan gas di sekitar Texas, Louisiana, dan Mississipi.
