Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar level $73.2 per barel setelah sempat turun tajam pada perdagangan hari sebelumnya. Fokus para investor sejauh ini masih tertuju pada usulan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap berbagai macam barang yang diproduksi di luar negeri, termasuk baja, aluminium, dan tembaga.
Turut menambah ketidakpastian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dilaporkan telah mendukung kebijakan tarif terhadap produk impor, dengan jumlah mulai dari 2.5%.
Pada hari Senin, harga minyak sempat turun sekitar 2%, yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk aksi jual pada saham-saham teknologi dan mengecewakannya data manufaktur China.
Di tempat terpisah, meskipun perselisihan antara AS dan Kolombia terkait migrasi telah selesai, namun memanasnya tensi perdagangan dengan China, Kanada, dan Meksiko, ditambah dengan tuntutan Presiden Trump kepada OPEC agar menurunkan harga dan meningkatkan produksi minyak AS, terus membebani harga minyak.
