Harga minyak mentah WTI bergerak stabil di sekitar level $80 per barel di tengah kurangnya sentimen yang dapat menggerakkan pasar. Adapun para investor saat ini tengah menantikan rilis data ekonomi dari AS dan China untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut mengenai prospek permintaan minyak dari dua konsumen minyak terbesar di dunia.
Para investor juga terus menilai prospek kebijakan moneter di Amerika Serikat, terutama setelah Federal Reserve mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan masih akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut jika tren kenaikan inflasi berlanjut.
Dari China, perusahaan kilang minyak terbesar di negara tersebut, Sinopec, mengatakan bahwa permintaan minyak di pasar domestik pada semester dua akan tumbuh dengan laju yang lebih lambat dibandingkan dengan semester pertama.
Para investor saat ini tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan dan inflasi AS pada pekan ini, serta data PMI Manufaktur dari AS dan China.
Dari sisi pasokan, pemangkasan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia terus menopang harga minyak, meskipun spekulasi bahwa AS akan meringankan sanksi terhadap Iran dan Venezuela juga terus membebani harga minyak.
