Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $63.10 per barel, dipicu oleh kembali memanasnya tensi geopolitik.
Pembicaraan damai putaran kedua antara Rusia dan Ukraina pada Senin (2 Juni) kemarin berakhir tanpa kemajuan yang signifikan. Pembicaraan tersebut berlangsung beberapa saat setelah terjadinya aksi saling serang antara kedua belah pihak, di mana Ukraina melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan udara Rusia.
Di saat yang sama, OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi minyak bulan Juli dengan jumlah yang sama seperti dua bulan sebelumnya. Keputusan ini sedikit meredakan kekhawatiran bahwa OPEC+ akan menaikkan produksi minyaknya secara signifikan.
Turut mendongkrak harga minyak, melemahnya mata uang Dolar AS membuat harga minyak menjadi lebih menarik bagi pembeli dalam mata uang lainnya. Dolar AS melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium, yang dikhawatirkan akan kian memperpanas tensi perdagangan antara AS dan China.