Harga minyak mentah WTI naik ke sekitar level $67.5 per barel setelah sempat tertekan dua hari berturut-turut, ditopang oleh turunnya persediaan minyak mentah AS.
Menurut data API, persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 0.6 juta barel, atau bertentangan dengan ekspektasi naik 2.3 juta barel.
Meskipun demikian, harga minyak masih dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif, terutama di tengah adanya kekhawatiran seputar prospek permintaan minyak dari China dan adanya spekulasi bahwa OPEC+ akan menaikkan produksi minyaknya mulai bulan Desember.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada pertemuan lembaga legislatif China untuk mengantisipasi kemungkinan adanya stimulus ekonomi tambahan.
Selain itu, fokus para investor juga tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan AS untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.