Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 153 per Dolar AS di tengah adanya ketidakpastian politik setelah partai yang saat ini berkuasa di Jepang kehilangan suara mayoritasnya di parlemen.
Gejolak politik yang saat ini terjadi di Jepang dikhawatirkan akan menghambat rencana normalisasi kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Di tengah adanya kekhawatiran tersebut, Ketua Partai Demokrat untuk Rakyat mengatakan BoJ sebaiknya tidak melakukan perubahan kebijakan moneter yang signifikan lantaran tingkat pertumbuhan upah riil saat ini cenderung terhenti.
Sementara itu, pelemahan Yen mendorong Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato untuk kembali menegaskan bahwa pihak pemerintah tetap mewaspadai pergerakan mata uang asing.
Para investor khawatir bahwa pelemahan Yen lebih lanjut ke sekitar level 160 akan meningkatkan peluang terjadinya intervensi mata uang oleh pemerintah Jepang.
Secara eksternal, Yen tertekan oleh terus menguatnya mata uang Dolar AS di tengah menguatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya dan Trump akan memenangkan pemilihan Presiden pada bulan November.
