Harga minyak mentah WTI diperdagangkan di sekitar level $70.7 per barel pasca Presiden AS Donald Trump kembali mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan produksi minyak AS guna menekan harga minyak.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah adanya kekhawatiran terhadap prospek pasokan, terutama pasca persediaan minyak mentah AS dilaporkan melonjak tajam – kenaikan terbesar dalam kurun hampir satu tahun terakhir.
Membatasi penurunan harga minyak, AS memutuskan untuk memperketat sanksi terhadap Iran, sehingga dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap pasokan minyak global. Di tempat terpisah, Saudi Aramco memutuskan untuk menaikkan harga minyak mentah untuk pengiriman bulan Maret, dipicu oleh meningkatnya permintaan minyak dari China dan India, serta adanya gangguan pasokan minyak dari Rusia.
Sementara itu, kekhawatiran terhadap konflik perdagangan antara AS dan China belum mereda, terlebih setelah China memberlakukan tarif terhadap minyak, LNG, dan batu bara dari Amerika Serikat sebagai tanggapan atas tindakan Trump baru-baru ini. Kendati demikian, dampak dari keputusan tersebut diperkirakan akan terbatas lantaran jumlah impor China dari AS tidak terlalu besar.