Yen Jepang menguat ke sekitar level 145 per Dolar AS pasca Moody’s memutuskan untuk menurunkan peringkat kredit AS. Pada hari Jumat lalu, lembaga pemeringkat kredit tersebut menurunkan peringkat kredit AS dari Aaa ke Aa1, dengan alasan memburuknya prospek fiskal dan “kurangnya kebijakan yang efektif” untuk mengatasi defisit yang terus meningkat.
Dari sisi domestik, ekonomi Jepang menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Data terbaru mengungkapkan bahwa PDB Jepang pada Q1 2025 mengalami kontraksi – jauh dari ekspektasi pasar.
Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada data perdagangan Jepang, khususnya di tengah kebijakan perdagangan terbaru AS. Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menekankan bahwa Jepang akan menolak kesepakatan perdagangan awal yang tidak menyertakan kesepakatan untuk mobil. Lebih dari itu, dia juga meminta AS untuk menghapus tarif sebesar 25% untuk produk mobil Jepang.
