Yen Jepang melemah ke atas level 148 per Dolar AS pasca Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya. Hal tersebut dilakukan guna mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan dan disertai dengan kenaikan upah.
Hal tersebut memupuskan ekspektasi bahwa bank sentral Jepang akan segera mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan tidak akan mengesampingkan opsi apa pun mengenai mata uang. Di saat yang sama, dia juga memperingatkan bahwa pelemahan Yen secara tajam dapat berdampak negatif terhadap perekonomian.
Dari sisi data, tingkat inflasi Jepang dilaporkan turun menjadi 3.2%, sementara tingkat inflasi inti tetap berada di atas target 2% selama tujuh belas bulan berturut-turut.
Data lainnya juga menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di negara tersebut melambat ke level terendah selama tujuh bulan.