Yen Jepang melemah ke atas level 150 per Dolar AS setelah data aktivitas bisnis Jepang yang mengecewakan bertentangan dengan sikap hawkish Bank of Japan (BoJ).
Aktivitas bisnis sektor swasta di Jepang pada bulan Maret dilaporkan mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam kurun lima bulan terakhir, di mana sektor manufaktur mencatatkan kontraksi sembilan bulan berturut-turut, sedangkan sektor jasa berubah menjadi negatif.
Dari sisi kebijakan moneter, BoJ pada pekan lalu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di angka 0.5%, dan para anggota BoJ cenderung memilih untuk bersikap hati-hati seraya mencermati dampak risiko ekonomi global, terutama dampak dari kebijakan tarif AS.
Kendati demikian, BoJ masih diprediksi akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut pada tahun ini di tengah masih tingginya tingkat inflasi dan adanya kenaikan upah.
Secara eksternal, Yen tertekan oleh menguatnya mata uang Dolar AS di tengah adanya kekhawatiran terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.