BerandaIstilahIndifference Curve

Indifference Curve

Apa itu Indifference Curve?

Indifference Curve adalah grafik yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua barang atau komoditas yang dapat dipilih oleh konsumen. Titik-titik sepanjang kurva mewakili kombinasi yang akan memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen. Seorang konsumen tidak akan memedulikan perubahan dalam kombinasi tersebut selama masih berada di sepanjang kurva.

Lihatlah Indifference Curve ini. Anda mungkin tidak memedulikan apakah memilih kombinasi 14 hot dog dan 20 hamburger, kombinasi 10 hot dog dan 26 hamburger, atau kombinasi sembilan hot dog dan 41 hamburger jika Anda menyukai hot dog dan hamburger. Masing-masing dari ketiga kombinasi ini memberikan tingkat kepuasan yang sama.

Memahami Indifference Curve

Analisis Indifference Curve standar beroperasi menggunakan grafik dua dimensi yang sederhana. Setiap sumbu mewakili satu jenis barang ekonomi. Seorang konsumen tidak akan memiliki preferensi antara kombinasi barang apa pun yang diwakili oleh titik-titik pada kurva karena kombinasi barang pada sebuah Indifference Curve memberikan tingkat utilitas yang sama bagi konsumen.

Seorang anak laki-laki mungkin tidak memiliki preferensi antara memiliki dua buku komik dan satu truk mainan atau empat truk mainan dan satu buku komik. Kedua kombinasi ini akan menjadi titik pada sebuah Indifference Curve anak laki-laki tersebut.

Indifference Curve adalah perangkat heuristik yang digunakan dalam mikroekonomi kontemporer untuk menunjukkan preferensi konsumen dan keterbatasan anggaran. Para ekonom telah mengadopsi prinsip-prinsip Indifference Curve dalam studi ekonomi kesejahteraan.

Analisa terhadap Indifference Curve 

Kemiringan Indifference Curve dikenal sebagai marginal rate of substitution (MRS). MRS adalah tingkat di mana konsumen bersedia mengorbankan atau menggantikan satu barang dengan barang lain. Seorang konsumen yang menghargai apel akan lebih enggan untuk menukarkannya dengan jeruk, dan kemiringan akan mencerminkan tingkat substitusi ini.

Setiap Indifference Curve biasanya cembung terhadap titik asal, dan tidak ada dua Indifference Curve yang pernah saling berpotongan. Konsumen selalu diasumsikan lebih puas ketika mereka mencapai kombinasi barang pada Indifference Curve yang lebih jauh dari titik asal.

Seiring peningkatan pendapatan, individu biasanya akan menggeser tingkat konsumsinya karena mereka mampu membeli lebih banyak barang. Akibatnya, mereka akan berada pada Indifference Curve yang lebih jauh dari titik asal dan dengan demikian lebih sejahtera.

Analisis Indifference Curve menekankan pada marginal rates of substitution (MRS) dan biaya peluang. Analisis ini biasanya mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya bersifat konstan atau stabil.

Sebagian besar buku teks ekonomi membangun konsep Indifference Curve untuk memperkenalkan pilihan barang optimal bagi konsumen berdasarkan pendapatan konsumen tersebut. Analisis klasik menyarankan bahwa kombinasi konsumsi optimal terjadi pada titik di mana Indifference Curve konsumen bersinggungan dengan batas anggaran mereka.

Kritik dan Komplikasi terhadap Indifference Curve 

Seperti banyak aspek ekonomi kontemporer, Indifference Curve telah dikritik karena menyederhanakan atau membuat asumsi yang tidak realistis tentang perilaku manusia.

Preferensi konsumen mungkin berubah antara dua titik waktu, sehingga Indifference Curve tertentu menjadi praktis tidak berguna. Kritikus lain mencatat bahwa secara teoritis mungkin terdapat Indifference Curve cekung atau bahkan kurva melingkar yang bersifat cembung atau cekung terhadap titik asal pada berbagai titik.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga