Yen Jepang menguat ke bawah level 153 per Dolar AS di tengah adanya sikap wait and see menjelang pertemuan Bank of Japan (BoJ) pada pekan depan.
Yen Jepang juga diuntungkan oleh adanya aksi jual pada aset berisiko seperti komoditas dan saham, terutama di tengah mengecewakannya laporan keuangan sejumlah perusahaan serta meredupnya prospek ekonomi global.
Sementara itu, para investor masih dibayangi ketidakpastian terkait apakah BoJ akan menaikkan suku bunganya pada pekan depan. Meskipun demikian, BoJ diprediksi akan mengumumkan rencana pengurangan jumlah pembelian obligasi sebagai upaya untuk mengurangi program stimulusnya.
Para pejabat pemerintah Jepang juga telah meminta bank sentral untuk menjelaskan rencananya terkait normalisasi kebijakan moneter.
Menguatnya Yen sejak awal bulan ini dipicu oleh dugaan intervensi pemerintah, di mana data BoJ mengindikasikan bahwa pemerintah Jepang telah menghabiskan hampir 6 triliun Yen untuk melakukan intervensi pada tanggal 11-12 Juli lalu.