Yen Jepang melemah ke atas level 153.5 per Dolar AS pasca Jepang mengadakan pemilu pada akhir pekan kemarin, di mana kubu koalisi yang saat ini berkuasa dilaporkan kehilangan suara mayoritasnya dalam parlemen, sehingga menimbulkan ketidakpastian seputar prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ).
Partai Demokratik Liberal dan mitra koalisinya, yaitu Komeito, kehilangan banyak kursi di majelis rendah, sehingga meningkatkan ketidakpastian seputar politik dan ekonomi serta memperumit rencana normalisasi kebijakan moneter bank sentral.
Sementara itu, BoJ akan menentukan kebijakan moneter terbarunya pada hari Kamis (31 Oktober), dan diprediksi akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini.
Pelemahan Yen baru-baru ini telah memicu intervensi verbal dari pihak pemerintah Jepang, di mana pelemahan lebih lanjut ke sekitar level 160 akan meningkatkan peluang terjadinya intervensi mata uang oleh pemerintah Jepang.
Secara eksternal, Yen terus tertekan oleh menguatnya Dolar AS di tengah menguatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunganya dan meningkatnya ekspektasi bahwa Trump akan memenangkan pemilihan Presiden pada bulan November.