Harga minyak mentah WTI anjlok lebih dari 4% ke bawah level $69 per barel pasca serangan balasan Israel ke Iran tidak menargetkan fasilitas minyak mentah dan infrastruktur nuklir negara tersebut, sehingga meredakan kekhawatiran bahwa konflik akan mengganggu pasokan minyak.
Sebaliknya, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan balasan terhadap sejumlah situs militer Iran.
Harga minyak sepanjang perdagangan bulan ini cenderung liar, terlebih di tengah meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Meskipun demikian, serangan balasan Israel yang lebih terkendali dan proporsional daripada yang dikhawatirkan investor meningkatkan optimisme akan adanya deeskalasi lebih lanjut dalam konflik di wilayah tersebut.
Dari sisi permintaan, tanda-tanda melemahnya permintaan minyak dari China terus membebani harga minyak, di mana data terbaru mengungkapkan bahwa laba industri mengalami penurunan meskipun ada kucuran stimulus dari pemerintah baru-baru ini.
Di tempat terpisah, para investor terus mengamati potensi perubahan kebijakan produksi minyak OPEC+ serta implikasi dari pemilihan umum di Amerika Serikat.