Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 147.5 per Dolar AS sementara para investor terus mencermati arah kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ).
Pekan lalu, BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dan menaikkan proyeksi inflasinya. BoJ juga memberikan peringatan terkait meningkatnya risiko penurunan ekonomi global akibat memanasnya tensi perdagangan internasional.
Notulen pertemuan BoJ bulan Juni mengungkapkan bahwa para pejabat BoJ tetap terbuka untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut, terutama jika tekanan eksternal mereda.
Di sisi lain, pejabat dari Kementerian Keuangan Jepang menekankan pentingnya fleksibilitas kebijakan, khususnya dalam hal operasi pembelian obligasi, guna menjaga stabilitas pasar.
Sementara itu, sebuah data ekonomi terbaru mengungkapkan bahwa upah riil di Jepang kembali turun untuk bulan keenam berturut-turut. Laju inflasi yang terus melampaui pertumbuhan pendapatan turut memperumit peluang bagi BoJ untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.
