Yen Jepang kembali melemah ke atas level 155 per Dolar AS, bahkan setelah pemerintah Jepang memperingatkan para pelaku pasar agar tidak memicu pergerakan mata uang yang ekstrim.
Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki kembali memperingatkan bahwa pemerintah Jepang siap untuk mengambil tindakan atas volatilitas mata uang asing yang berlebihan. Tidak hanya itu, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda mengatakan akan mempelajari dampak dari pergerakan Yen terhadap inflasi guna memandu keputusan kebijakan moneter BoJ.
Pada pekan lalu, Yen sempat menguat hingga 5.2% di tengah adanya dugaan intervensi dari pemerintah Jepang. Dugaan tersebut diperkuat oleh data BOJ yang menunjukkan bahwa mereka telah menghabiskan hampir $60 miliar untuk mendongkrak nilai Yen.
Sementara itu, para analis berpendapat bahwa intervensi hanya akan berdampak sementara mengingat tingginya spread suku bunga antara Jepang dan AS.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada akhir pekan lalu juga mengatakan bahwa intervensi seharusnya jarang dilakukan dan konsultasi seharusnya dilakukan – mengindikasikan kurangnya koordinasi antara Jepang dan AS dalam hal kebijakan devisa.