BerandaIstilahAdditional Paid-in Capital

Additional Paid-in Capital

Additional Paid-in Capital adalah istilah akuntansi yang merujuk pada uang yang dibayarkan investor di atas dan di luar harga nominal saham. Sering disebut sebagai “modal disetor yang melebihi nilai nominal,” APIC terjadi ketika investor membeli saham yang baru diterbitkan langsung dari perusahaan pada tahap penawaran umum perdana (IPO). APIC, yang diperinci di bawah bagian ekuitas pemegang saham (SE) dalam neraca, dipandang sebagai peluang keuntungan bagi perusahaan karena mengakibatkan mereka menerima kelebihan uang tunai dari pemegang saham.

Cara Kerja Additional Paid-in Capital (APIC)

Saat IPO, perusahaan berhak menetapkan harga berapa pun untuk saham yang diinginkannya. Sementara itu, investor dapat memilih untuk membayar berapa pun di atas nilai nominal harga saham yang ditetapkan, yang menghasilkan APIC. Mari kita asumsikan bahwa selama fase IPO, Perusahaan Widget XYZ menerbitkan satu juta lembar saham, dengan nilai nominal $1 per lembar, dan investor menawar saham dengan harga $2, $4, dan $10 di atas nilai nominal. Mari kita asumsikan lebih lanjut bahwa saham-saham tersebut pada akhirnya terjual seharga $11, sehingga menghasilkan $11 juta bagi perusahaan. Dalam hal ini, APIC adalah $10 juta ($11 juta dikurangi nilai nominal $1 juta). Oleh karena itu, neraca perusahaan merinci $1 juta sebagai “modal disetor”, dan $10 juta sebagai “Additional Paid-in Capital”. Setelah saham diperdagangkan di pasar sekunder, investor dapat membayar berapa pun harga yang ditetapkan pasar. Ketika investor membeli saham langsung dari perusahaan tertentu, perusahaan tersebut menerima dan menyimpan dana tersebut sebagai modal disetor. Namun setelah itu, ketika investor membeli saham di pasar terbuka, dana yang dihasilkan langsung masuk ke kantong investor yang menjual posisinya.

Pertimbangan Khusus

APIC umumnya dibukukan di bagian SE di neraca. Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, ada dua entri yang terjadi di bagian ekuitas: saham biasa dan APIC. Total kas yang dihasilkan dari IPO dicatat sebagai debit dan saham biasa dan APIC dicatat sebagai kredit. Perhatikan bahwa kas yang dicatat dilaporkan di bagian aset di neraca, sedangkan saham biasa dan APIC dilaporkan di bagian ekuitas di neraca.

Rumus APIC adalah:

APIC = (Harga Terbit – Nilai Nominal) x Jumlah Saham yang Dibeli Investor

Nilai Nominal

Karena APIC mewakili uang yang dibayarkan kepada perusahaan di atas nilai nominal sekuritas, penting untuk memahami apa arti par sebenarnya. Sederhananya, “par” menandakan nilai yang diberikan perusahaan kepada saham pada saat IPO, bahkan sebelum ada pasar untuk sekuritas tersebut. Emiten biasanya menetapkan nilai nominal saham dengan sengaja rendah – dalam beberapa kasus, hanya satu sen per saham – untuk menghindari potensi tanggung jawab hukum, yang mungkin terjadi jika harga saham turun di bawah nilai nominal.

Nilai Pasar

Nilai pasar adalah harga aktual dari suatu instrumen keuangan pada waktu tertentu. Pasar saham menentukan nilai riil suatu saham, yang berubah terus menerus karena saham dibeli dan dijual sepanjang hari perdagangan. Dengan demikian, investor menghasilkan uang dari perubahan nilai saham dari waktu ke waktu, berdasarkan kinerja perusahaan dan sentimen investor.

Additional Paid-in Capital vs Modal Disetor

Modal disetor, atau modal disetor tambahan, adalah jumlah penuh uang tunai atau aset lain yang diberikan pemegang saham kepada perusahaan untuk ditukar dengan saham. Modal disetor mencakup nilai nominal saham biasa dan saham preferen ditambah dengan jumlah yang dibayarkan lebih. Modal disetor tambahan, sesuai namanya, hanya mencakup jumlah yang dibayarkan melebihi nilai nominal saham yang diterbitkan selama IPO perusahaan. Kedua item ini dimasukkan berdampingan di bagian SE di neraca.

Manfaat Additional Paid-in Capital

Untuk saham biasa, modal disetor terdiri dari nilai nominal saham dan APIC, yang terakhir ini dapat memberikan porsi substansial dari modal ekuitas perusahaan, sebelum laba ditahan mulai terakumulasi. Modal ini memberikan lapisan pertahanan terhadap potensi kerugian, jika laba ditahan mulai menunjukkan defisit. Keuntungan besar lainnya bagi perusahaan yang menerbitkan saham adalah tidak meningkatkan biaya tetap perusahaan. Perusahaan tidak perlu melakukan pembayaran apa pun kepada investor; bahkan dividen pun tidak diperlukan. Selain itu, investor tidak memiliki klaim apa pun atas aset perusahaan yang ada. Setelah menerbitkan saham kepada pemegang saham, perusahaan bebas menggunakan dana yang dihasilkan dengan cara apa pun yang dipilihnya, apakah itu berarti melunasi pinjaman, membeli aset, atau tindakan lain yang dapat menguntungkan perusahaan.

Kesimpulan

Additional Paid-in Capital mewakili jumlah uang yang dikontribusikan investor kepada perusahaan di atas nilai nominal sahamnya. Ini adalah bagian ekuitas dari neraca perusahaan yang mencakup dana yang diterima dari penerbitan saham dengan harga premium. Modal ini mencerminkan selisih antara harga penerbitan saham dan nilai nominalnya, yang memungkinkan perusahaan menghasilkan dana tambahan untuk ekspansi, penelitian, atau aktivitas bisnis lainnya. Koreksi-13 Mei 2023: Versi sebelumnya dari artikel ini salah menyatakan bahwa kas dicatat pada bagian ekuitas di neraca, bukan pada bagian aset.

  • Tags
  • A

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERBARU