BerandaIstilahAverage Annual Return (AAR)

Average Annual Return (AAR)

Apa itu Average Annual Return (AAR)?

Average annual return (AAR) atau pengembalian tahunan rata-rata adalah persentase yang digunakan saat pelaporan return sebelumnya, seperti return rata-rata reksa dana selama tiga, lima, dan 10 tahun. Average annual return dinyatakan bersih dari rasio biaya operasional reksa dana. Selain itu, tidak termasuk biaya penjualan, jika ada, atau komisi broker transaksi portofolio. 

Sederhananya, average annual return (AAR) adalah ukuran uang yang dihasilkan atau yang hilang dari suatu reksa dana selama periode tertentu. Investor yang mempertimbangkan investasi reksa dana akan sering meninjau AAR dan membandingkannya dengan reksa dana serupa lainnya sebagai bagian dari strategi investasi reksa dana mereka. 

Memahami Average Annual Return (AAR)

Ketika Anda memilih reksa dana, average annual return merupakan panduan yang berguna untuk mengukur kinerja jangka panjang reksa dana. Namun, investor juga harus melihat kinerja tahunan reksa dana untuk sepenuhnya memahami konsistensi return total tahunannya. 

Misalnya, average annual return lima tahun sebesar 10% terlihat memikat. Namun, jika return tahunan (yang menghasilkan average annual return) adalah +40%, +30%, -10%, +5% dan -15% (50/5 = 10%), maka kinerja selama tiga tahun terakhir harus diperiksa manajemen dana dan strategi investasinya. 

Komponen Penyusun Average Annual Return (AAR)

Ada tiga komponen yang berkontribusi pada average annual return (AAR) reksa dana saham: apresiasi harga saham, capital gain, dan dividen. 

Apresiasi Harga Saham

Apresiasi harga saham berasal dari keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saham-saham dasar yang dipegang dalam portofolio. Karena harga suatu saham berfluktuasi selama setahun, hal itu secara proporsional memberikan kontribusi atau mengurangi AAR dari dana yang dipertahankan dalam kepemilikan ini. 

Misalnya, kepemilikan teratas American Funds AMCAP Fund adalah Netflix (NFLX), yang mewakili 3,7% dari aset bersih portofolio pada 29 Februari 2020. Netflix adalah salah satu dari 199 ekuitas dalam reksa dana AMCAP. Manajer reksa dana dapat menambah atau mengurangi aset dari dana atau mengubah proporsi setiap kepemilikan sesuai kebutuhan untuk memenuhi tujuan kinerja dana. Aset gabungan reksa dana telah berkontribusi pada AAR 10 tahun portofolio sebesar 11,58% hingga 29 Februari 2020.

Distribusi Capital Gain

Distribusi capital gain yang dibayarkan dari reksa dana dihasilkan dari perolehan pendapatan atau penjualan saham di mana manajer merealisasikan keuntungan dalam portofolio pertumbuhan. Pemegang saham dapat memilih untuk menerima distribusi dalam bentuk tunai atau menginvestasikannya kembali dalam reksa dana. Keuntungan modal adalah bagian yang direalisasikan dari AAR. Distribusi, yang mengurangi harga saham dengan jumlah dolar yang dibayarkan, merupakan keuntungan kena pajak bagi pemegang saham. 

Sebuah reksa dana dapat memiliki AAR negatif dan masih menjalankan distribusi kena pajak. Wells Fargo Discovery Fund membayar keuntungan modal sebesar $ 2,59 pada 11 Desember 2015, meskipun dana tersebut memiliki AAR negatif 1,48%. 

Dividen

Dividen triwulanan yang dibayarkan dari pendapatan perusahaan berkontribusi pada AAR reksa dana dan juga mengurangi nilai nilai aktiva bersih portofolio (NAV). Seperti halnya capital gain, pendapatan dividen yang diterima dari portofolio dapat diinvestasikan kembali atau diambil tunai. 

Reksa dana saham berkapitalisasi besar dengan pendapatan positif biasanya membayar dividen kepada pemegang saham individu dan institusi. Distribusi triwulanan ini terdiri dari komponen hasil dividen dari AAR reksa dana. T. Rowe Price Dividend Growth Fund memiliki imbal hasil 12-bulan tertinggal 1,36%, yang merupakan penyebab AAR tiga tahun reksa dana nya sebesar 15,65% hingga 29 Februari 2020. 

Pertimbangan Khusus

Menghitung average annual return jauh lebih mudah daripada average annual rate of return, yang menggunakan rata-rata geometris, bukan rata-rata biasa. Rumusnya adalah: [(1+r1) x (1+r2) x (1+r3) x … x (1+ri)] (1/n) – 1, di mana r adalah annual rate of return dan n adalah jumlah tahun dalam periode tersebut. 

Average annual return terkadang dianggap kurang efektif untuk memberikan gambaran performa suatu reksa dana karena return yang dihasilkan lebih bersifat majemuk daripada gabungan. Ketika memilih reksa dana, investor harus membandingkan jenis return yang sama untuk setiap reksa dana. 

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Artikel Terbaru